Mengintegrasikan Non-Violent Communication dalam Kepemimpinan Berkesadaran

Pernahkah Anda mengalami perbedaan pendapat dengan anak buah atau atasan Anda? Tentu saja ini adalah hal yang wajar terjadi dalam dunia kerja. Namun, perbedaan pendapat ini dapat berkembang menjadi konflik yang merugikan apabila tidak dikomunikasikan dengan baik. Feedback yang seharusnya menjadi sarana untuk membangun, bisa disalahartikan sebagai kritik yang menjatuhkan. Diskusi yang seharusnya menjadi wadah bertukar ide, bisa berubah menjadi debat berkepanjangan.

Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan komunikasi yang jelas dan konstruktif. Salah satu metode komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah non-violent communication, yang dipelopori oleh Dr. Marshall Rosenberg, PhD. Non-violent communication menekankan pada kesadaran, tanggung jawab, dan empati dalam komunikasi. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan berkualitas tinggi yang memungkinkan pencapaian tujuan bersama.

Mempraktekan non-violent communication dapat dilakukan melalui langkah berikut ini:

  1. Observasi / Conscious recap

Apa yang Anda lihat dan dengar bisa diidentifikasi sebagai stimulus dari reaksi Anda. 

Maka, tahap pertama non-violent communication adalah mengobservasi dan mencatat apa yang sedang terjadi. Seringkali Anda tidak memisahkan apa yang Anda observasi dengan cara Anda menginteprasi observasi tersebut, sehingga muncul judgments saat bereaksi. Tujuan dari observasi adalah agar Anda bisa bereaksi dengan tepat, spesifik, dan netral tanpa judgments

  1. Feelings

Memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan perasaan dan mampu mengekspresikannya dengan jelas akan membuat koneksi dengan orang lain menjadi lebih baik. Ketika mengekspresikan perasaan Anda, pilihlah kata-kata yang sesuai dengan apa yang Anda rasakan – bukan kalimat yang merupakan opini terhadap orang lain ataupun diri Anda sendiri. 

  1. Needs 

Mengerti apa yang Anda butuhkan dapat memperbaiki hubungan Anda dengan diri sendiri dan membuat Anda lebih mengerti orang lain, sehingga pada akhirnya hal yang Anda lakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan orang lain. Kegagalan Anda untuk mengerti kebutuhan tersebut berpotensi untuk menjadi sumber konflik. 

Tuliskan kebutuhan apa yang mendasari  perasaan Anda. Konflik biasanya terjadi ketika kebutuhan kita tidak terpenuhi. Kegagalan untuk menunjukan dan menyampaikan kebutuhan kita dengan jelas akan menghalangi Anda untuk mencapai tujuan bersama.

  1. Requests

Mengutarakan permintaan (request) adalah hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan apa yang Anda butuhkan (need)

Tahap terakhir adalah menyampaikan request dengan jelas dan tepat. Identifikasi dan ekspresikan tindakan yang Anda percaya tepat untuk dilakukan dengan melibatkan perasaan dan kebutuhan orang lain.

Non-violent communication adalah salah satu elemen penting dalam kepemimpinan berkesadaran. Pemimpin yang mampu mempraktekan non-violent communication dapat memimpin tim nya dengan baik dan menciptakan kultur kerja yang positif serta mengutamakan komunikasi yang efektif dan saling menghormati. 

Manfaat integrasi non-violent communication di dalam kepemimpinan berkesadaran di antaranya:

  1. Membantu penyelesaian konflik yang konstruktif di antara anggota tim. Praktek non-violent communication berfokus pada perasaan dan kebutuhan sehingga pemimpin yang berkesadaran dapat mencari solusi yang memuaskan semua pihak. 
  2. Membantu pemimpin mewujudkan lingkungan kerja yang kolaboratif  dengan mengedepankan komunikasi yang terbuka dan jujur, mendorong anggota tim untuk mengutarakan perspektif dan ide dengan bebas.
  3. Memperbaiki pengambilan keputusan dengan memastikan pendapat dan perspektif setiap anggota tim menjadi bahan pemikiran dalam pengambilan keputusan. 
  4. Meningkatkan self-awareness. Non-violent communication mengutamakan refleksi diri untuk mengerti kebutuhan individu. Pemimpin berkesadaran dapat mempraktekan self-awarenss untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan mereka, sehingga dapat memimpin dengan kebenaran. 

Anda mungkin membutuhkan bantuan untuk mengimplementasikan praktek non-violent communication dalam kepemimpinan berkesadaran pada para pemimpin di perusahaan Anda. mnd-hub, konsultan sumber daya manusia dengan pengalaman ahli lebih dari 15 tahun menawarkan layanan Development, untuk mengembangkan potensi dan kompetensi karyawan guna meningkatkan kinerja dan produktivitas. Hubungi mnd-hub melalui email ke admin@mnd-hub.com atau isi form berikut untuk bicara dengan ahli SDM kami hari ini! 

1200 627 Mnd-hub