Menjadi seorang pemimpin dalam perusahaan bukan hanya sekedar titel. Ini artinya Anda memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan membangun tim yang kuat untuk mencapai tujuan perusahaan. Karakteristik dan gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara signifikan.
Berbeda dengan gaya kepemimpinan tradisional yang berfokus pada pencapaian dan kontrol, kepemimpinan berkesadaran menekankan pada kehadiran dan kesadaran saat memimpin. Ia melibatkan kesadaran diri, consciousness, dan pengertian akan tujuan yang mendalam. Menjadi pemimpin yang berkesadaran membentuk sebuah budaya yang mengutamakan kepentingan tim diatas kepentingan individu.
Lalu, bagaimana prinsip-prinsip kepemimpinan berkesadaran dapat diterapkan dalam praktik kepemimpinan Anda sehari-hari?
Pertama-tama, kepemimpinan berkesadaran dimulai dari individunya, yaitu diri Anda sendiri. Anda perlu memahami dan mempraktikan mindful at work, yang berarti Anda berfokus pada pekerjaan yang sedang dikerjakan selagi mengenali dan melawan distraksi dari dalam dan luar diri Anda.
Menjadi seorang pemimpin yang mindful berarti:
- Memiliki emotional intelligence yang baik untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain.
- Bersikap sadar dan tidak reaktif.
- Bersikap tulus, rendah hati, jujur, dan berintegritas. Mampu memberikan pendapat secara jujur dan berbagi perasaan secara bebas.
- Menunjukkan empati pada anggota tim yang lain, bersedia mendengarkan dan memberikan dukungan saat dibutuhkan.
Kedua, seorang pemimpin yang berkesadaran mempraktekan emphatetic listening dan non-violent communication saat berhubungan dengan orang lain. Emphatetic listening adalah teknik mendengarkan dengan responsif dan penuh perhatian. Ini adalah keahlian yang penting dimiliki untuk penyelarasan tim dan menumbuhkan kepercayaan. Sedangkan non–violent communication adalah cara berkomunikasi yang jujur, empati dan tanpa kekerasan yang bertujuan untuk menciptakan koneksi yang berkualitas untuk mencapai hasil yang memuaskan. Berkomunikasi dengan non-violent communication berarti Anda mampu mengekspresikan diri secara jujur kepada orang lain dan berempati mendengarkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Pada akhirnya, dalam membangun tim yang kuat, kepemimpinan berkesadaran memiliki peran sebagai berikut:
1. Menciptakan sikap terbuka dan saling percaya
Karyawan yang merasa dipercaya dan dihargai oleh pemimpin akan lebih terbuka dan kolaboratif dengan rekan-rekan di dalam tim. Anggota tim tidak takut untuk memberikan feedback, bahkan feedback negatif sekalipun.
2. Membangun suasana kerja yang positif
Kepemimpinan berkesadaran melihat tantangan sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri.
3. Meningkatkan penyelesaian masalah dan pegambilan keputusan
Pemimpin yang berkesadaran menggunakan perhatian penuh dan kesadaran diri untuk mengevaluasi situasi secara objektif dan membuat pilihan terbaik untuk tim.
Keputusan Anda untuk menerapkan kepemimpinan berkesadaran dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan. Anda mungkin membutuhkan bantuan konsultan SDM untuk memahami dan melatih para pemimpin di perusahaan Anda tentang kepemimpinan berkesadaran.
mnd-hub, konsultan SDM dengan pengalaman para ahlinya selama lebih dari 15 tahun menawarkan program Bootcamp Kepemimpinan. Sebagai bagian dari layanan Development, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai perusahaan yang diinginkan, memberikan wawasan dan melatih kemampuan kepemimpinan, komunikasi, dan kolaborasi tim yang dapat diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-hari. Hubungi representatif mnd-hub melalui WhatsApp ke +62-817-1717-0899 atau isi form berikut untuk informasi lebih lanjut.